Desa Hijau fokus pada pengelolaan hutan milik desa dengan melibatkan masyarakat setempat sebagai pengelola utama. Program ini bertujuan untuk mempromosikan praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem hutan.

1. Memperbaiki pengelolaan hutan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
2. Memberdayakan masyarakat melalui pelatihan dan partisipasi dalam pengelolaan hutan.
3. Meningkatkan hasil ekonomi lokal dari pemanfaatan hasil hutan yang berkelanjutan.

1. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan hutan dan perlindungan lingkungan.
2. Memberikan keterampilan praktis untuk pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
3. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pelestarian lingkungan dan kehutanan.

Pelatihan Pengelolaan Hutan Desa Responsif Gender bertujuan untuk membangun kapasitas lembaga pengelola hutan desa dengan pendekatan yang responsif terhadap isu-isu gender. Pelatihan ini dirancang untuk memastikan bahwa pengelolaan hutan tidak hanya efektif dalam aspek teknis, tetapi juga adil dan inklusif bagi semua anggota masyarakat, termasuk perempuan dan laki-laki. Program ini melibatkan sesi teori dan praktik yang mencakup prinsip-prinsip pengelolaan hutan berkelanjutan, teknik perlindungan ekosistem, dan perencanaan berbasis gender.

1. Meningkatkan Kapasitas Pengelola Hutan Desa: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lembaga pengelola hutan desa dalam menerapkan prinsip pengelolaan hutan yang berkelanjutan dengan perhatian khusus terhadap isu-isu gender.
2. Memastikan Partisipasi Aktif Gender: Menjamin bahwa perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam semua aspek pengelolaan hutan, dari perencanaan hingga implementasi dan evaluasi.
3. Membuat Rencana Pengelolaan Hutan yang Inklusif: Membantu peserta dalam menyusun rencana pengelolaan hutan yang memperhitungkan kebutuhan dan kontribusi dari berbagai kelompok gender.
4. Mengatasi Tantangan Gender dalam Pengelolaan Hutan: Mengidentifikasi dan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh perempuan dan laki-laki dalam pengelolaan hutan, serta merumuskan solusi yang adil dan efektif.
5. Memberdayakan Perempuan dalam Pengelolaan Hutan: Meningkatkan kapasitas perempuan dalam pengelolaan hutan melalui pelatihan khusus dan dukungan untuk kepemimpinan yang lebih besar dalam lembaga pengelola hutan desa.

Kegiatan Rehabilitasi dan Reforestasi bertujuan untuk memulihkan hutan yang telah terdegradasi dan menanam kembali area yang kehilangan vegetasi. Program ini melibatkan beberapa tahapan, mulai dari perencanaan yang cermat, pelaksanaan penanaman pohon, hingga pemantauan dan pemeliharaan untuk memastikan keberhasilan rehabilitasi. Rehabilitasi hutan berfokus pada perbaikan kondisi ekosistem hutan yang rusak, sedangkan reforestasi bertujuan untuk menambah luas tutupan hutan dengan menanam pohon-pohon baru.

1. Memulihkan Hutan yang Terdegradasi: Mengembalikan kondisi ekosistem hutan yang rusak ke kondisi yang lebih sehat dan fungsional melalui rehabilitasi, termasuk perbaikan tanah, peningkatan keragaman hayati, dan pemulihan fungsi ekosistem.

2. Meningkatkan Tutupan Hutan: Menambah luas tutupan hutan melalui reforestasi dengan menanam pohon-pohon baru di area yang telah kehilangan vegetasi, sehingga membantu mengurangi dampak perubahan iklim dan meningkatkan kualitas udara serta tanah.

3. Meningkatkan Keanekaragaman Hayati: Meningkatkan keragaman spesies flora dan fauna dengan menanam berbagai jenis pohon dan vegetasi, yang mendukung habitat alami dan ekosistem yang lebih kompleks.

4. Mengurangi Erosi Tanah dan Meningkatkan Kualitas Tanah: Mengurangi erosi tanah dan memperbaiki kualitas tanah melalui penanaman pohon yang membantu menstabilkan tanah dan meningkatkan kandungan bahan organik di tanah.

5. Memberdayakan Komunitas Lokal: Melibatkan masyarakat lokal dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan kegiatan rehabilitasi dan reforestasi, serta menyediakan manfaat ekonomi dan sosial seperti kesempatan kerja dan sumber daya alam yang berkelanjutan.

6. Meningkatkan Kesadaran Lingkungan: Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi hutan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan melalui kegiatan pendidikan dan partisipasi masyarakat dalam proyek reforestasi.

Pendampingan dan Pemberian Modal Usaha untuk KUPS adalah program yang dirancang untuk memberikan dukungan praktis dan finansial kepada kelompok usaha perempuan guna meningkatkan kemampuan mereka dalam memulai dan mengelola usaha. Program ini mencakup dua komponen utama: pendampingan dan pemberian modal. Pendampingan meliputi bimbingan, pelatihan, dan konsultasi untuk membantu kelompok usaha perempuan mengatasi tantangan operasional dan strategis, sementara pemberian modal bertujuan untuk menyediakan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk memulai atau memperluas usaha mereka.

1. Meningkatkan Keterampilan dan Kapasitas Pengelola Usaha: Memberikan pelatihan dan bimbingan untuk meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial kelompok usaha perempuan, yang dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola dan mengembangkan usaha secara efektif.

2. Mempermudah Akses ke Pembiayaan: Menyediakan modal yang diperlukan untuk memulai atau memperluas usaha, sehingga mengatasi kendala finansial yang sering dihadapi oleh kelompok usaha perempuan dan memfasilitasi pertumbuhan usaha.

3. Meningkatkan Keberhasilan Usaha: Dengan dukungan pendampingan dan modal, program ini bertujuan untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan usaha perempuan, mengurangi risiko kegagalan, dan mendorong keberlanjutan usaha.

4. Mendorong Pembangunan Ekonomi Lokal: Meningkatkan kontribusi kelompok usaha perempuan terhadap ekonomi lokal dengan memfasilitasi pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja baru.

5. Memberdayakan Perempuan dalam Kewirausahaan: Memberikan kesempatan bagi perempuan untuk mencapai kemandirian ekonomi, memperkuat peran mereka dalam ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi mereka.

6. Meningkatkan Kesadaran dan Dukungan Masyarakat: Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peran perempuan dalam ekonomi dan mendapatkan dukungan dari masyarakat serta pihak terkait untuk pemberdayaan ekonomi perempuan.